Rabu, 22 Februari 2012

Ayah....

Tubuhmu yang rentan
Dimakan usia
Garis halus pipimu
Menggambarkan semangat hidupmu
                     Keringat keluar
                     Dari kerutan wajahmu
                     Membasahi tubuhmu
Yang mulai membungkuk
Mencari senyum dan kebahagiaanku
Hingga urat tanganmu mulai nampak
Menghapus tangis dan dukaku
Menyembunyikan tangismu dari padaku
                     Kulihat kau termenung
                     Penuh beban dan pikir
                     Kusapa kau yang termenung
                     Kau balas dengan tawa dalam tangis
Jerit keluh kesahku
Kau jadikan semangat dalam hidupmu
Berusaha membahagiakan aku
Hingga tak sadar kan kebahagiaanmu
                     Teriakan orang yang menyayat hatimu
                     Kau hiraukan seperti angin berlalu
                     Tak ingin ku kehilangan dirimu
                     Walau hanya sedetik belalu,,,
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar